Days at The Morisaki Bookshop by Satoshi Yagisawa (book 1)

Ebook 150 pages

Published July 4, 2023 by Herper Perennial

Rating 4/5

Buku tentang buku selalu menarik. Selain tokoh-tokoh yang sudah pasti cinta buku, juga judul-judul buku serta nama-nama penulis buku pasti disebutkan. Sementara kisah para karakter adalah bumbu yang juga istimewa.

Takako tak pernah menyangka dia dikhianati pacarnya yang teman sekantornya sendiri. Begitu pula selingkuhan pacarnya juga teman sekantor. Ckckck... Kurang ajar bener ya. Karena ga betah melihat keduanya, Takako memilih resign.

Jobless dan jomblo adalah dua kutukan bagi siapa saja.

Ditengah-tengah ke-jobless-annya, Takako menerima telpon dari pamannya, Satoru. Pamannya menawarkan untuk tinggal bersamanya untuk sementara waktu. Istirahat, katanya, dari hati yang luka 😃. Tidak memiliki pilihan lain, Takako setuju.

Rumah pamannya terletak di sebuah daerah yang dipenuhi dengan toko buku. Pamannya sendiri memiliki toko buku bekas bernama Morisaki. Duh, sssurgaaaa 😍😍😍. Tapi Takako yang datang dengan hati kosong sama sekali ngga tertarik dengan gunungan buku yang bahkan memenuhi kamarnya. Tapi masak iya dia bertahan dengan godaan buku?😉

Para pengunjung Morisaki bookshop memang tidak banyak, tapi mereka adalah tamu setia. Para tetangga pemilik toko buku dan cafe terdekat lambat laun membuka hati Takako. Interaksi yang cukup hangat terjalin antara Takako dengan pamannya, para customer toko dan pengunjung cafe dimana Takako menghabiskan waktu dengan membaca buku.

Hatinya yang mulai pulih kembali menggerakkan Takako untuk kembali bekerja dan tinggal terpisah dari pamannya. Ketika semuanya terlihat kembali normal, Takako mendengar kabar dari pamannya bahwa Momoko, mantan istri pamannya yang menghilang beberapa tahun, kembali.

Rahasia apa yang sebenarnya dipendam oleh Momoko? Kenapa dulu ia pergi dan sekarang kembali? Kisah para karakter yang sangat membumi ini begitu lekat dengan kehidupan sehari-hari, slice of life istilahnya. Mengikuti kisah mereka berasa melihat drama kehidupan. Bonusnya adalah nama-nama penulis beserta karya0karya mereka yang tersebar di sepanjang buku ini. Kalo kepo sih, bisa aja cari bukunya. Tapi kayaknya nanti dulu deh. tombunan masih banyak yang belum kesentuh hehehe... Sayang, kisah manisnya harus tiba-tiba berhenti dan berlanjut ke buku dua. Yaaaahhh... Kok gituuuu...

Tapi saya masih pengen tahu lebih lanjut tentang kisah mereka bertiga deh. Let's see...