-->

The Silver Linings Playbook by Matthew Quick

 


Paperback 364 pages

Published December 2020 by POP (Imprint KPG)

Penerjemah: Rini Indardini

Rating: 3.5/5

Sebenarnya buku ini sudah lama masuk wish list sejak masih suka nonton film Barat. Segala buku yang jadi film selalu saya baca duluan sebelum menonton. Tapi sejak saya 'dijajah' oleh budaya Jepang, saya jadi sedikit sekali membaca buku terjemahan yang kemudian dilayarlebarkan. Well, keinginan membaca dan menonton masih ada sih, tapi selalu kalah dengan dorama, Jmovie dan tentu anime wkwkwk...

Awal membaca buku ini saya ngga pengen kena spoiler dari trailer filmnya. Meski mulai agak kesal dengan tokoh utamanya, Pat Peoples, tapi yah, saya betah-betahin juga. Dan ternyata seorang teman saya share sedikit pengalaman membaca buku ini yang menurutnya amat sangat melelahkan. Well, akhirnya, saya juga merasakannya 😑

Selama beberapa tahun Pat dirawat di rumah sakit jiwa karena ia sempat hilang ingatan. Dan selama itu pula ia lupa apa yang terjadi dengan dirinya dan keluarganya. Yang dia ingat hanya ia ingin segera berkumpul kembali dengan Nikki, istrinya. Tapi ketika ia keluar dari rumah sakit, ia harus bersabar menunggu babak akhir dari penantiannya berkumpul dengan istrinya. 

Sementara itu, Ronnie dan Veronica, sahabatnya, seperti mencomblangi dirinya dengan Tiffany, kakak Veronica. Tapi Pat merasa itu sia-sia karena ia tetap mencintai Nikki, apapun yang terjadi. (Super super kesel banget sama Pat di bagian ini. Pengen keplak palanya biar dia sadar 😏)

Pat beruntung memiliki keluarga dan banyak teman yang mendukung kesembuhannya. Meskipun saya cukup paham bagaimana ia pernah begitu khilaf ketika berumahtangga (his dad is kind of insane, too), tapi usahanya untuk memperbaiki diri sangat terlihat jelas. Dan itu sangat diapresiasi oleh orang-orang di sekitarnya. 

Membaca buku tentang orang yang menderita depresi ini mau tidak mau membuat si pembaca ikut depresi. Hingga hampir di bagian akhir pun, Pat masih butuh digetok atau banting buku saking kesalnya. Saya tak tahu bagaimana menghadapi seseorang yang depresi seperti ini. Salut pada keluarga dan teman-temannya yang tetap mendukungnya.  Satu hal lainnya yang cukup membuat saya agak senewen selama membaca adalah adegan menonton pertandingan dan gerakan menari dnegan tubuh membentuk tulisan E-A-G-L-E-S. Saya sedikit bisa membayangkan bagaimana orang bergoyang membentuk huruf-huruf tersebut. Berlembar-lembar rasanya kisah tentang Eagles ini. Dari mulai menang, kalah, menang,  kalah begitu terus. Well, saya bukan penikmat olahraga sih. Meskipun I do exercise, tapi nonton, ngga sama sekali 😁

Setelah kelar baca bukunya, apakah saya ingin menonton filmnya yang sudah dirilis tahun 2013? Hhmmmmm... rasanya ngga deh. Karena saya sudah cukup lama ngga nonton film barat, nama pemainnya saya hanya familiar beberapa saja, seperti Jennifer Lawrence (Tiffany) dan Robert De Niro (bapaknya Pat yang sepertinya butuh ke psikiater juga seperti Pat). Yang lainnya ngga gitu kenal. Jadi? Skip lah 😁😁😁



0 Response to "The Silver Linings Playbook by Matthew Quick"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel