Before Your Memory Fades by Toshikazu Kawaguchi
Before The Coffee Gets Cold Book 3
Original title: 思い出が消えないうちに
Translator: Geoffrey Trousselot
Published: November 15, 2022 by Hanover Square Press
Rating: 4/5
Entah mengapa saya agak merasa beruntung membaca buku ke empat dulu baru buku ketiganya. Seperti yang saya tulis di review buku ke empatnya di sini, saya sudah sangat mengenal cafe dimana orang-orang bisa kembali ke masa lalu, hingga saya merasa ceritanya kok begitu begitu saja. Peraturan kafe yang berulang, calon pelanggan yang marah-marah karena peraturan yang membuat mereka maju mundur pergi ke masa lalu. Tapi untunglah, buku tiganya, cukup 'menyegarkan buat saya.
Setting ceritanya berubah dari Tokyo ke Hakodate. Nagare dan Kazu, si pengelola kafe Funiculi Funicula di Tokyo sementara waktu diminta membantu di kafe ini. Yukari, si pemilik kafe Donna Donna sedang bepergian ke Amerika (saya lupa hubungan antara Yukari dan Nagare- Kazu). Untuk kafe di Tokyo, Miki, putri Nagare sudah bisa melakukan tugasnya menggantikan Kazu, menuang kopi kepada orang yang ingin pergi ke masa lalu. Sementara di kafe Donna Donna, Sachi, putri Kazu mendapat kehormatan menuang kopi. Keturunan Tokita, ketika mereka berusia 7 tahun, menggantikan orang dewasa di keluarga Tokita untuk menuang kopi untuk para tamu.
Ada 4 cerita di buku ketiga ini. Mari sini, saya bisikin spoilernya :D :D :D
1. The Daughter
Tidak ada anak yang bisa memilih siapa orangtua mereka. Dan begitu juga orangtua, tak bisa memilih akan seperti anak yang mereka lahirkan. Yayoi Seto, memiliki dendam yang mendalam pada orangtua karena dilahirkan dalam kondisi miskin. Selama hidupnya, dia harus bekerja super keras demi menafkahi diri sendiri. Dan itu pun ia masih merasa miskin. Untuk itulah ia datang ke kafe Donna Donna untuk kembali ke masa lampau, dimana ia bisa mengeluarkan uneg-unegnya pada ayah ibunya.
2. The Comedian
Janji pada seseorang yang akhirnya terpenuhi memang sangat memuaskan. Tapi beda ceritanya jika janji itu lunas pada seseorang yang sudah tiada.
Duo komedian Poron Doron kebetulan adalah langganan tetap kafe Donna Donna. Hayashida, salah satu anggotanya hampir tiap hari nongkrong di kafe tersebut. Rupanya ia sedang menunggu pasangan komedi-nya, Todoroki. Setelah berita kemenangan duo komedian ini, Todoroki dikabarkan menghilang. Setsuko, istri tercinta Todoroki, meninggal dunia beberapa bulan sebelum kemenangan mereka. Bisa dipastikan bagaimana perasaan Todoroki yang ingin menunjukkan kemampuan dan keberhasilan pada istrinya.
Hayashida yakin, bahwa suatu hari, Todoroki akan muncul di kafe tersebut, untuk melakukan perjalanan ke masa lalu, demi bertemu Setsuko. Hal lain yang ia yakin, Todoroki ngga ingin kembali dari perjalanannya ke masa lalu...
3. The Sister
Reiko kehilangan adik kesayangannya, dan sejak itu, hidupnya tak pernah sama.
Reiko dan Yukika adalah sepasang kakak beradik yang menjadi langganan di kafe Donna Donna. Mereka selalu terlihat ceria, tapi setelah Yukika tiba-tiba meninggal, Reiko menjalani hidup dengan penuh kemuraman. Reiko bahkan mengalami depresi dan selalu merasa seolah-olah Yukika masih hidup, dan selalu menunggu di kafe.
Bagaimana ketika akhirnya ia didatangi adiknya yang datang dari masa lalu?
4. The Young Man
Saya ngga mengira bahwa salah satu dari karakter 'utama' di kafe Hakodate. Oya, dari awal novel, penulis memperkenalkan karakter yang menjadi langganan di kafe. Ada dokter Saki, psikolog, Nanako, teman kuliah Reiji, Sachi, putri Kazu yang meneruskan kemampuan menuang kopi. Dan penghuni kursi dimana pengunjung kafe bisa melakukan perjalanan ke masa lampau.
Reiji, putri Yukari, pemilik kafe Donna Donna, berkeinginan untuk menjadi komedian. Meski sering garing komedi nya, ternyata Reiji diberi kesempatan untuk berlaga di Tokyo untuk event lomba komedi (semacam stand up comedy kali ya). Dengan riang, dia memberitahu semua orang di kafe, termasuk Nanako. Tanpa ia sadari, Nanako sebenarnya memiliki perasaan khusus pada Reiji.
Ngga dramatis jika tidak ada drama yang akan memisahkan mereka. Tapi tetap saja saya agak shock di bagian akhir.
Overall, meski masih mengusung tema yang sama, tapi buku 3 ini terasa lebih 'intim' dengan interaksi para pelanggan. Obrolan antara mereka tentang things they have to do before they die. Jawaban-jawaban cerdas Sachi seringkali membuat para pelanggan juga pembaca takjub. Judul buku 3 Before Your Memory Fades, rasanya sangat menggambarkan para pelintas waktu di novel ini.
Kabarnya bakal ada buku 5. Semoga diberi sentuhan yang lebih hingga tidak terlalu monoton seperti buku 4 nya.
0 Response to "Before Your Memory Fades by Toshikazu Kawaguchi"
Post a Comment