-->

The War I Finally Won by Kimberly Brubaker Bradley



 Ebook Gramedia Digital, 324 pages

Published 1 Agustus 2022 by Elex Media Komputindo

Rating: 4,5/5

Setelah membaca buku pertamanya, The War That Saved Me,  saya langsung membaca buku keduanya, karena yah, sebelumnya saya pikir buku ini berdiri sendiri tanpa adanya buku pertama. Setelah ngecek di goodreads, ternyata ini adalah dua buku yang ebrsambung dengan buku sebelumnya (ya tentu sajalah :D). Tapi ternyata buku ini diterjemahkan hampir berbarengan, hanya tanggal rilisnya yang berbeda. Beruntungnya saya ngga perlu nunggu sekian bulan demi mendapatkan kelanjutan kisah Ada, Jamie, dan Susan.

Di buku dua ini, Ada akhirnya mendapatkan perawatan yang layak untuk kakinya yang pekuk. Tak pernah ia bayangkan bahwa ia bisa berjalan normal seperti orang-orang di sekitarnya. Dalam hatinya, ia terus menyalahkan ibunya yang tidak memberikan perawatan yang semestinya sejak ia kecil, dan bahkan menganggap dirinya adalah aib hingga harus dikurung sepanjang hidupnya. 

Setelah rumah Susan dibom, mereka tinggal di sebuah rumah yang mirip gua, milik Lady Thornton. Karena perang, rumah besar Lady Thornton juga harus diserahkan pada pemerintah sebagai markas para tentara. Akhirnya, ibu Maggie ini harus tinggal bersama Ada, Jamie, dan Susan. 

Karakter Lady Thornton yang kaku, dan manja, membuat orang-orang di rumah merasa tidak nyaman, terutama Ada. Lady Thornton yang dibesarkan sebagai seorang lady, tidak bisa melakukan pekerjaan rumah tangga yang selama ini dipelajari oleh Ada dan Jamie. Ia bahkan menganggap sekolah asrama Maggie akan membentuk sifat yang berbeda dari dirinya. Tanpa ia tahu, Maggie merasa lebih nyaman berada di rumah, bersama Ada.

Perang besar masih terus berkecamuk di luar dunia Ada. Bom-bom sesekali dijatuhkan, penembakan terhadap pesawat, baik dari Inggris atau Jerman terus terjadi. Korban dari dua pihak terus berjatuhan. Kematian salah satu anggota keluarga Thornton membuat keluarga ini berkabung, terutama Lady Thornton. Keadaan diperparah dengan hadirnya seorang gadis Jerman di rumah Susan, untuk belajar matematika bersama Susan.

Ruth, gadis Yahudi, juga mengalami perang terhadap bangsanya sendiri. Hitler membenci para Yahudi yang membuatnya menyingkirkan semua Yahudi. Ruth cukup beruntung bisa keluar dari Jerman, dan selamat hingga tinggal bersama keluarga Thornton. Tanpa ia tahu, keluarga ini baru saja berkabung karena salah satu anggota keluarganya tewas melawan tentara Hitler.

*****

Saya boleh bilang bahwa buku dua ini jauh lebih gelap tapi sekaligus lebih menghangatkan. Hubungan Ada dan Susan membaik. Begitu juga dengan Lady Thornton yang kaku. Ada tumbuh menjadi gadis yang belajar menjadi dewasa dan bisa memutuskan sendiri apa yang harus ia lakukan. Susan tetap menjadi wali yang baik hingga Jamie tanpa ragu memanggilnya "Mum". Susan akhirnya bisa berdamai dengan kematian Becky, sahabat tercintanya. Ruth, si gadis Yahudi akhirnya juga mengalami perubahan karakter. Karena perang, hubungan yang seharusnya lebih akrab harus mengalami ketegangan. Tapi, tak bisa disangkal, perang juga menumbuhkan kedewasaan pada masing-masing karakter disini. 

Kamus yang diberikan Susan untuk Ada yang sedang belajar makna kata-kata juga membuat saya berpikir bahwa selama ini saya hanya mengerti kata itu, tanpa melihat lebih dalam makna dari kata-kata itu. Perbedaan keyakinan antara keluarga Ada dan Ruth, cukup menjelaskan tanpa memihak keyakinan siapa yang paling benar. Aaaahh... saya jadi pengen merekomendasikan buku ini kepada murid-murid saya yang juga berada di usia yang sama dengan Ada. Beruntungnya mereka tidak harus melihat kekejaman perang. 

0 Response to "The War I Finally Won by Kimberly Brubaker Bradley"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel