-->

Tomodachi by Winna Efendi


 Baca di Ipusnas 360 pages

Published July 1, 2014 by Gagas Media

Rating 4/5

Sekian lama saya ngincer buku ini di Play book, tapi karena sayang duit, :D, jadinya ya cuma wishlist aja. Tapi begitu Ipusnas update versi terbaru, saya bahagia banget ketika buku ini nongol dan banyak sekali buku-buku Gagas Media lain yang dari dulu cuma jadi inceran di Play Book :D Yang punya aplikasi Ipusnas, ayo update! Tenggat peminjaman juga diperpanjang lo. Bisa sampe 2 minggu. Waaahh... surgaaa...

Setelah menyelsaikan membaca novel akaigita, Bentala Sella, saya jadi agak kesulitan membaca buku lain setipe. Biasanya saya tuh selang seling baca ebook bahas Inggris (seringnya Japanese literature) kemudian baru baca buku terjemahan atau buku dari penulis dalam negeri. Setelah ganti beberapa buku, akhirnya saya sangat klik dengan Tomodachi ini. Nuansa Jepangnya terasa banget!

Ini adalah buku kedua tentang lari marathin setelah Breathe, Annie, Breathe. Sementara saya sedang mencoba membaca When I Talk About When I Talk About Running-nya Haruki Murakami. Entah bisa selesai atau ngga :D .Hmmm... rasa ingin ikut lari juga, tapi apa daya dengkul yang mulai mleyot karena faktor U hahaha...hiksss...  

Tomomi adalah gadis separo Indionesia dari ibu Jepang. Ini adalah tahun pertamanya masuk ke sekolah SMA. Di perjalanan menuju sekolahnya,ia bertemu dengan cowok yang menabrak dirinya sembari mengingatkan bahwa bel masuk sekolah segera berbunyi. Tak disangka, Tomomi bertemu lagi dengan cowok tersebut, bahkan duduk di sebelahnya. Namanya Tomoki. Nama yang sangat mirip pula!

Bersama Chiyo, sahabtanya sejak sekolahnya terdahulu, Tomomi mulai menjalani kehidupan masa remajanya. Keinginannya untuk masuk di sekolah tersebut adalah sosok kakak kelas yang ia taksir sejak SMP. Tomomi bertekad akan memberanikan diri untuk mendekati senpai-nya. 

Hmmm.. apakah ini cerita tentang romance anak SMA? Ngga kok. Judulnya saja Tomodachi yang berarti teman dalam bahasa Indonesia. 

Pertemanan Tomomi berkembang dengan bergabungnya ia di klub atletik. Tomoki, si bocah tengil yang menabraknya di hari pertama masuk sekolah juga bergabung di klub yang sama. Kali ini mereka justru berteman meski masih terus diselingi saling debat sana sini. Seorang gadis saingan Tomomi dalam mendapatkan perhatian si senpai, juga masuk dalang geng Tomomi. Persahabatan yang dimulai dari rasa cemburu pun bisa terjadi ketika kecocokan antar mereka sudah terjalin. 

Kehidupan SMA Tomomi persis seperti yang saya tonton di anime atau dorama remaja. Lengkap dengan nuansa sakura yang berkembang, festival sekolah, festival Tanabata dengan yukata yang dipakai para cewek-cewek ini, festival olahraga sekolah, dll. Meski saya sering nonton anime atau dorama, saya tetap takjub dengan bagaimana Winna Efendi mendeskripsikan tempat-tempat jalur lari marathon. Saya hanya kenal nama-nama kota dan beberapa prefecture, tapi nama jalan? Well, bisa dicari di Google Maps sih ya. Tapi ketika novel ini ditulis, mungkin Google Maps belum secanggih sekarang. Perlu usaha yang lumayan untuk mendeskripsikan tempat-tempat sedetil itu.

Winna Efendi tak pernah gagal dalam membuat detil yang membuat hati meleleh. Persahabatan Tomomi, Chiyo, Tabi, Tomoki dan Ryuu berasa hidup seperti dilayar kaca. Bahkan ketika lomba lari sedang berlangsung, saya seperti melihat sekaligus mendengar proses lomba di lapangan lengkap dengan sorak sorai penonton. Terima kasih, Ipusnas, sudah menyediakan buku ini di aplikasi. 

0 Response to "Tomodachi by Winna Efendi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel