-->

Ferris Wheel At Night by Kanae Minato


 Judul asli: 夜行観覧車 [Yakō Kanransha]

Paperback 428 pages

Penerjemah: Andry Setiawan

Published September 1, 2021 by Penerbit Haru

Rating: 3,5/5

Sebenarnya saya sudah cukup hafal dengan gaya penulisan penulis satu ini. Cerita dipaparkan dengan jelas, tanpa plot twist yang membagongkan seperti Akiyoshi Rikako sensei. Tapi saya akui, karakterisasi penulis yang sangat populer dengan novel Confession ini sangat detail. Saya dibuat sengit dan sebal oleh satu karakter dan kasihan pada karakter yang lain. Jadi, yah, memang jangan mencari plot twist kalo baca novel dari sensei ini.

Pembunuhan terjadi di kompleks perumahan elit, Bukit Hibari. Korbannya adalah seorang dokter, dan pembunuhnya adalah sang istri. Berita ini begitu cepat menyebar lewat sosial media kompleks perumahan maupun sosial media sekolah dimana anak-anak korban ini sekolah.

Tapi sebenarnya apa motif dari pembunuhan yang terjadi di sebuah keluarga yang selama ini terlihat harmonis dengan anak-anak yang terkesan manis?

Pembunuhan yang terjadi di kompleks elit ini ternyata melukai hati tetangga yang merasa menjaga nama baik kompleks. Belum lagi, selama ini ia selalu mendengar keributan dari rumah tetangga yang dipicu si anak pemilik rumah. Tapi lucunya, pembunuhan bukan terjadi di rumah tersebut.

 Cerita diambil dari berbagai sudut pandang meski tetap menggunakan sudut orang ketiga dalam penceritaan. Keluarga Endo berganti-ganti dari Mayu (si ibu), Keisuke (si ayah), dan Ayaka (si anak tukang berontak bermulut kasar yang super menyebalkan). Kemudian ada juga Kojima Satoko, si tetangga tukang kepo dan sering menjadi penyiar laporan pandangan mata buat anak dan menantunya yang tinggal di luar negeri. Dan tentu saja keluarga korban sekaligus tertuduh utama, keluarga Takahashi; Hinako, si anak perempuan, Shinji, si adik bungsu, dan Yoshiyuki, si anak sulung yang tengah studi kedokteran di luar kota. 

Sebenarnya saya menunggu adanya cerita dari sudut pandang Junko Takahashi, si istri yang membunuh suaminya. Ada semacam harapan, apakah mungkin tuduhan orang-orang selama ini salah? Ternyata tidak ada. Motif mengapa ia sampai membunuh suaminya pun masih agak samar. Para pembaca sepertinya diajak untuk berpikir akan motif ini dari berbagai cerita yang disampaikan.

Secara keseluruhan, novel ini jauh lebih mengesankan dibandingkan novel Girls, yang sebelumnya saya baca. Sebuah pertanyaan bagi keluarga yang memiliki anak, akankah orangtua menginginkan anak-anak mereka tumbuh seperti mereka, hingga memiliki pekerjaan yang sama, atau membebaskan anak mereka sesuai keinginan/ bakat mereka?

0 Response to "Ferris Wheel At Night by Kanae Minato"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel