SKY BURIAL by Xinran
Rating 4/5
Apa yang bisa dilakukan seseorang ketika cinta dalam
kehidupannya terenggut? Pasrah? Atau melawan?
Pilihan kedualah yang dipilih Shu Wen, seorang menba Cina
begitu mendengar suaminya meninggal dalam tugas militer di tanah sakral Tibet.
Tak ada yang bisa mencegahnya, pun ketika ia tahu betapa berat medan Tibet
lengkap dengan tradisi ritual keagamaan yang sama sekali asing bagi Wen. Dia
harus mencari suaminya yang baru dinikahinya selama 100 hari.
Di tengah konflik Cina dan Tibet, kekuasaan Cina yang ingin
mencaplok tanah Tibet tahun 1950an, warga Tibet menganggap warga Cina sebagai
iblis iblis yang berusaha mengalihkan agama mereka, hubungan politik kedua
negara tersebut sangat panas. Tapi, tidak ada kata menyerah bagi Wen. Suaminya, Kejun, barangkali hanya tersesat di
medan berat Tibet. Wen pun pergi mencari.
Dalam perjalanan, Wen bertemu dengan Zhuoma, gadis bangsawan
Tibet yang jatuh cinta dengan budaya Cina. Persahabatan keduanya mewarnai
perjalanan Wen. Medan Tibet yang berubah setiap kali berganti musim, memaksa
Wen mengikuti gaya hidup warga Tibet yang nomadik. Dalam perpindahan ini,
mereka bertemu dengan keluarga Tibet yang menerima mereka tinggal bersama
sebagai satu keluarga.
Perjalanan Wen dan Zhuoma yang mencari mantan kacungnya yang
dicintainya, Tiananmen, sangat berliku. Kehidupan para Tibetan yang sederhana
nan mandiri sangat asyik diikuti. Bagaimana sebuah keluarga mencukupi kebutuhan
sehari hari, berdoa kepada para dewa yang dilakukan sepanjang aktivitas mereka,
hingga kebutuhan rohani yang cukup membuat Wen--dan juga saya, tercengang.
Wanita Tibet boleh menikahi dua pria sekaligus, bahkan kakak adik. Wow!!
Tanpa terasa, perjalanan pencarian yang tak kenal lelah ini
membawa mereka ke danau Zhaling yang dikenal sebagai Seratus Danau. Disini,
mereka menemukan jawaban keberadaan Kejun, serta berita politik yang sudah
mereka tinggalkan lebih dari 20 tahun!!! Perselisihan antar dua kubu Cina, Mao
Zedong dengan Chiang Kai Sek, Komunis Vs Nasonalis, sama2 memperebutkan wilayah
Tibet. Akhirnya, pemerintah Komunis Mao memenangkan perselisihan, dan Tibet
masuk ke wilayah RRC pada tahun 1970. Berita politik ini sama sekali tak
terduga bagi Wen dan Zhuoma yang berpuluh tahun terisolasi dengan kehidupan
momadik ala Tibet.
Comments:
Sebelum saya membaca novel tipis ini, saya di tag oleh
seorang teman di facebook, video tentang ritual Sky Burial atau Pemakaman
Langit. Seram dan membuat perut mulas tentu saja. Sepanjang novel, saya
menantikan adegan ini. Namun dari lembar ke lembar, hingga halaman 170an, saya
tak menemukannya. Seorang rekan memberi spoiler bahwa sedikit detil seputar Sky
Burial akan disebutkan di hampir akhir novel. Antara lega dan heranlah saya.
Lega karena saya tak perlu memegang perut selama membaca deskripsi ritual asli
Tibet ini, heran karena kenapa novel ini diberi judul Sky Burial?
Namun ternyata, keheranan saya terjawab sudah (spoiler deactivated). Ritual sakral ini
amat erat hubungannya dengan ritual keagamaan wargaTibet. Burung2 nasar pemakan
bangkai serupa dewa maut yang menerima persembahan sesaji. Seiring dengan
waktu, sky burial ternyata masih dilakukan meskipun ternyata ada 3 alternatif
cara penguburan bagi warga Tibet; water
burial, soil burial, fire burial. Masing2 daerah boleh memilih cara
penguburan bagi anggota keluarganya yang meninggal. Namun yang paling bisa
menentukan cara penguburan ini adalah Lama yang dianggap memiliki kesadaran
lebih tinggi. Selain itu, bagaimana seseorang mati (karena usia, penyakit atau
dibunuh) juga menentukan cara penguburan seseorang.
Overall, kisah Wen ini membuka mata saya bahwa cinta harus
tetap dijaga bagaimana pun caranya. Kehidupan relijius warga Tibet,
dipraktekkan sehari hari, dari bangun tidur hingga menjelang tidur, di dalam
ataupun di luar biara, tanah Tibet yang sulit, adalah semacam biara besar untuk
mereka terus mengucapkan om mani padme
hum alias berzikir tiada henti. Dalam kondisi apapun, senang ataupun
sempit.
Yang ingin tahu apa itu Sky Burial, Silakan klik video ini. Aman, tak begitu terasa sadisnya :D
wow...menarik banget nih kebudayaan Tibet...jadi si Zen jalan sampe 20 tahun utk cari suaminya ya? hebaaat! merinding euy ntn videonya...
ReplyDeleteTechnically, lebih dari 20 tahun, ketika Xinran, si penulis yang juga wartawati menemukannya. Itu video yang 'cukup ramah', dipabanding wikipedianya atau site lain yang meski poto2 sdh di blur, tetep aja ngeriiii
DeleteWah, aku kok gak pernah lihat buku ini ya? Aku suka sekali novel2 hisfic berbau budaya, terutama budaya Tibet, entah kenapa dari dulu suka. Aku baca Mata Ketiga - T. Lobsang Rampa sampai berkali-kali. Kayaknya kudu baca buku ini juga deh!
ReplyDeleteIni juga dapet minjem, temen nemu di book fair, 10rebuan... huhuhu... Semoga suatu hari nanti aku nemu juga. Pengen koleksi
Deletelah aku jg blm pernah liat ada buku ini tp perasaan aku pernah baca review novel ini, tp lupa di mana
DeleteKayaknya dulu yang baca di goodreads si Momo ato siapa ya? Karena ratingnya full, jadi penasaran pengen baca juga
Deletenggak mau ah buka videonya, ini nemu lagi yang temanya lain dari yang lain, kebudayaan Tibet :)
ReplyDeleteAsik lo baca budayanya. Keinget sama filmnya yayang Brad Pitt Seven Years in Tibet. #uhuk
Deleteasyik habis ini giliranku :)
ReplyDeleteAbis September yaa... Sangu baca2 liburan temen selama dolan hehehe...
DeleteKayaknya sedih nih ceritanya ya..
ReplyDeleteSobek2 hatiku waktu mbacanya :)
DeleteAku pernah baca buku yg latarnya tibet..hmm bukunya tasaro yg seri Muhammad itu..
ReplyDeleteTp di sana lebih diceritain tentang biksu dan lain lain di dataran tinggi tibetnya,sih..
Jasi pingin baca buku tibet yg ini..
Oya? di Tasaro ada juga background Tibet ya? Minjem temen ah hehehe...
DeleteSetelah baca buku ini, aku jadi pengen lihat Tibet dan kalau beruntung lihat Sky Burial. Eh ga kepikiran cari di youtube, malah ketemu videonya di sini. Hihihi...
ReplyDeleteHehehe.... Pas mau nge link review ini ke artikel seputar sky burial, malah gemeter liat poto2nya. Ngga jadi deh di link. Takut pengunjung disini trauma :D
DeleteCinta mati bgt ya istrinya ini, demi suami yg baru 100hr dinikahi dia berani melalang buana ke Tibet yg notabene dia blm tau medannya kayak apa. Keren.
ReplyDeletePenasaran sama Sky Burial, kayak apa sih?
Eh, kenapa inin link videonya kok ga keliatan ya di aku~ *apa karena inetku lemot?*
Iya, bener tuh cinta matinya, dibawa melanglang ke Tibet berpuluh tahun. Hebat ya..
DeleteKalo masih gagal videonya, langsung ke youtube aja, ky
Setelah kupikir2 kok agak serem ya.
DeleteAku ga berani nyari videonya mba Lila, takut kebayang2 terus =))
aku jg sdh baca buku ini, ceritanya mengharukan , baru tau juga kl di Tibet wanitanya biasa poliandri dan tinggal serumah bersama kedua suami dengan akurnya :))
ReplyDeleteHarusnya disini juga begitu ya? #eh... :)
Deletenumpang ngintip mbak :)
ReplyDelete